Selasa, 22 Desember 2009
Cinta Sang Duta Pertama
Karena cinta dia rela menghadapi bertubi derita
Cinta merebut dirimu dengan pengorbanan jiwa
Kan kutebus pula dengan sesuatu diatas jiwa
(Ekspresi cinta para sahabat untuk Al-Musthafa, Ibnul Qayyim Al-Jauziyah)
eramuslim - Ia, bagaikan mawar di rerimbunan suku Quraisy. Wajahnya tampan, begitu masyhur di udara Makkah. Cemerlang pemikirannya bukan lagi rahasia, ia sosok cerdas yang menjadi kebanggaan. Tak sampai di situ, ia anak dari seorang bangsawan dengan gemerlap kekayaan. Sejarah menorehkan anugerah panggilan terhadapnya "Penduduk Makkah yang sangat mempesona". Ia tumbuh menjadi anak kesayangan sang ibunda, anak manja begitu para karibnya menyebut sang pemuda. Namun, apakah mungkin jika selanjutnya kisah kehidupan sang pemuda menjadi sebuah legenda keimanan yang begitu agung gaungnya? Allah sebaik-baik penentu lika-liku kehidupan seseorang. Mush'ab bin Umair.
***
Bukit Shafa, Makkah, senja hari.
Mush'ab gelisah menyusuri setapak jalanan. Sesekali ia menengok kiri dan kanan, memastikan tak ada orang yang mengikutinya. Sampai di rumah Arqam bin Arqam, ia berhenti. Sudah dibulatkan tekadnya untuk menjumpai seseorang yang kelak akan dicinta sampai nafas terhembus dari raga. Perlahan Mush'ab membuka pintu, dan di sana telah duduk sosok yang selama ini hanya mampu ia dengar. Ruangan begitu hening, sementara gemerisik pepasir sahara terdengar mengalun dihantarkan angin. Sesaat kemudian Mush'ab terpaku, lantunan syair syahdu yang begitu indah menyapa merdu gendang telinganya. Mush'ab terbuai, hatinya melembut. Sejenak, Mush'ab serasa mengangkasa, terpesona. "Apakah itu, duhai Muhammad?" tanya Mush'ab setelah bibir manis Rasulullah tak lagi bersuara. "Tadi, adalah Al-Qur'an, firman Allah yang maha benar." "Ya Muhammad, bagaimana caranya aku bisa masuk ke dalam agama yang tengah engkau bawa?"
Saat itu betapa berbunga hati manusia pembawa cahaya pada dunia. Pertanyaan yang dilontarkan Mush'ab begitu menggembirakan Al-Musthafa. Akan bertambah pengikutnya satu kepala. Senyuman sang Penerang mengembang, dengan mantap ia bertutur, "Bersaksilah bahwa Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah benar utusanNya."
Dan beberapa pasang mata menyaksikan sumpah setia sang pemuda berparas jelita. Mush'ab bersyahadat. Mush'ab nampak berbeda, sebuah keharuan menjelma. Dadanya turun naik, Nabi bersegera menujunya. Tangan Al-Musthafa terulur ke dada Mush'ab, meredam gejolak cinta yang kian berdentang. Dan ajaib lubuk hatinya kini damai. Keduanya kini berpandangan disaksikan langit yang juga bersuka cita. Mush'ab bin Umair, pemuda gagah keturunan seorang bangsawan Quraisy kini sempurna menjadi seorang muslim.
Sejarah mengisahkan betapa Al-Amin mempercayakan kepadanya sebuah emban. Mush'ab dipilih menjadi seorang utusan. Seorang duta pertama dalam Islam. Ada amanah indah yang harus segera ia tunaikan. Tugasnya mengajarkan tentang Islam kepada kaum Anshar yang telah beriman dan berbaiat kepada Rasulullah di Aqabah. Sebuah misi yang tentu saja tidak mudah. Saat itu telah 12 orang kaum Anshar yang beriman.
Mush'ab juga mengemban misi yang lain yaitu mengajak kabilah lain untuk masuk Islam dan mempersiapkan penyambutan hijrah Rasulullah. Ia sungguh tahu betapa berat amanah itu ditanggung. Namun, titah ini terucap dari bibir manis manusia yang ia cinta, yang dipercayainya dan telah melimpahi hatinya cahaya terang benderang. Berbekal cinta, ia menjadi seorang duta kekasihnya, ke Yastrib.
***
Mush'ab memang pemuda kebanggaan, ia berhasil merengkuh hati para penduduk Madinah. Sifat yang ditampakkannya, kejujuran, kezuhudan dan ketulusan telah mengikat banyak perhatian. Ia begitu memahami tugasnya dengan baik. Ia datangi kabilah-kabilah yang bertebaran di Madinah. Setiap rumah, tempat pertemuan, penduduk laki-laki, perempuan, tak luput dari seru syahdu sang Pemuda. Namun tentu bukan tidak ada rintang.
Tak lama berselang, Allah yang Maha Akbar memperlihatkan hasil sebuah usaha sungguh-sungguh Mush'ab bin Umair. Berduyun-duyun manusia berikrar mengesakan Allah dan mengakui Rasulullah sebagai utusan Allah. Jika saat ia pergi ada 12 orang golongan kaum Anshar yang beriman, maka pada musim haji selanjutnya umat muslim Madinah mengirim perwakilan sebanyak 70 orang laki-laki dan 2 orang perempuan ke Makkah untuk menjumpai Nabi yang Ummi. Madinah semarak dengan cahaya.
Duta pertama pilihan Al-Musthafa sukses tanpa tandingan. Sungguh sebuah keberhasilan yang gemilang.
Di Madinah, sebuah persembahan cinta disematkan untuk Mush'ab bin Umair, karena jasa tak terbilangnya sebagai duta. Dari bibir para penduduk Madinah, setiap guru agama akan disapa sebagai "Al-Mush'ab" bukan lagi al-Ustadz.
***
Kemilau kehidupan Mush'ab berakhir di sebuah bukit. Akhir kehidupannya menjelma semerbak kisah yang menjadi pelengkap sejarah kebanggaan kaum Muslimin. Siapkan hatimu, dan petik banyak hikmah, agar engkau meneladani ekspresi kecintaannya kepada Nabi. Inilah kisah kepergiannya:
Bukit Uhud dalam kecamuk perang.
Mush'ab tampil pemberani di sana. Ketika pasukan muslim lengah dan tercerai berai, dan Rasulullah menjadi sasaran setiap kepala pasukan Quraisy, Mush'ab menjelma sebenar-benar pencinta. Ia mengangkat panji itu setinggi-tingginya dan menggemakan takbir ke jauh angkasa. Tujuannya satu, para kafir itu beralih kepada dirinya. Ia memberi isyarat kepada Rasulullah untuk segera pergi. Mush'ab mengerahkan utuh tenaganya. Melompat, berlari, berputar dan menghujamkan sebilah pedang. Seperkasa apapun Mush'ab, ia tetaplah sendirian. Ujung mata tombak itu menembus dadanya. Mush'ab jatuh direngkuh pepasir Uhud.
Jasad pemberani Mush'ab terbaring dengan wajah menelungkup ke tanah, seolah-olah wajahnya tak berani melihat bencana yang kan menimpa sosok yang teramat dicintanya atau mungkin karena ia malu mati terlebih dahulu sebelum memastikan keselamatan raga nabinya. Allah yang maha Mengetahui.
Sungguh saat itu Al-Musthafa berdiri tegak di samping tubuh yang telah sunyi. Wajah rembulan Rasulullah berkabut. Ke dua kelopak matanya terselubungi bening cinta untuk sang duta pertama. Ada luruh air mata dan untaian senandung ketulusan untuk Mush'ab yang kini pergi. Sejenak, Rasul Allah terdiam, namun tak seberapa lama, dari bibir semanis madu itu terungkap sekuntum firman Allah,
"Di antara orang-orang Mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah, maka diantara mereka ada yang gugur..." (QS 33: 23).
Uhud senyap, banyak jasad yang tak lagi sempurna. Di sana Mush'ab bin Umair menyambut syahidnya. Wajah yang mempesona sebelumnya itu kini berdarah-darah. Tubuh tegap yang dulu selalu berpakaian indah dan jelita, sekarang hanya berbalut kain lusuh yang tak lagi utuh. Ada banyak luka di sana, hunjaman tombak, sayatan pedang, tusukan anak panah. Ke dua tangan pemegang panji kebanggaan Islam tak lagi ada, tangannya begitu sempurna dibabat pongah pedang para kafir Quraisy. Dan rambut Mush'ab, rambut kebanggaan yang dahulu selalu wangi misk dan hitam berkilat itu kini hanya terlihat masai. Rasulullah mengenang pemuda tampan kebanggaannya. Pemuda cerdas duta pertamanya.
Di ujung hening, kesedihan kaum Muslim begitu memulun. Pepasir bukit Uhud, merengkuh begitu banyak para syuhada. Al-Musthafa termenung, ia berjalan perlahan melewati para pemberani yang kini telah disambut para bidadari. Detik itu terpetik sebuah sabda indah untuk mereka yang telah melangkah di jalan Allah, sebuah jaminan pasti untuk mereka,
"Rasulullah akan menjadi saksi dihari kiamat, bahwa kalian semua adalah syuhada di sisi Allah."
Dan selanjutnya kekasih Allah memanggil semua sahabat yang masih hidup untuk sejenak berkumpul. Banyak kepala tertunduk menatap pepasir uhud yang kini berujud merah. Pandangan mereka mengabur karena tersaput selaput basah yang begitu mudah hadir. Sesak dada mereka atas banyak kepergian. Sementara dengan agung, Sang Tercinta melantunkan sebuah alunan permintaan,
"Hai manusia, ziarahilah mereka, datangilah mereka dan ucapkanlah salam. Demi Allah, tidak seorang muslim pun sampai hari kiamat yang memberi salam kepada mereka kecuali mereka membalasnya."
Aduhai Mush'ab bin Umair, salam cinta kami untuk engkau. Keberkahan untukmu Mush'ab yang baik. Kedamaian juga untuk engkau, wahai pencinta Al-Musthafa. Sejahtera atas engkau, wahai Sang Duta pertama. Kami sampaikan salam, semoga engkau mulia di sisi Nya. Amin.
***
Husnul Mubarikah
untuk seseorang yang berkata, "Bunda, rindu ini melangit lagi".
Minggu, 20 Desember 2009
Antara Kebenaran dan Dusta
"Kalau aku punya pedang saat ini, aku akan memutuskan tangan-tanganmu dan kaki-kakimu," orang itu berteriak balik.
"Baiklah kalau begitu," jawab 'Ali, dan dia menyerahkan pedangnya ke tangan orang itu.
"Apa yang sedang kamu lakukan", tanya orang itu kebingungan. "Bukankah saya ini musuhmu?"
Ali memandang tepat di matanya dan berkata, "Kamu bersumpah kalau memiliki sebuah pedang di tanganmu, maka kamu akan membunuhku. Sekarang kamu telah memiliki pedangku, karena itu majulah dan seranglah aku". Tetapi orang itu tidak mampu.
"Itulah kebodohanmu dan kesombongan berkata-kata," jelas 'Ali. "Di dalam agama Allah tidak ada perkelahian atau permusuhan antara kamu dan aku. Kita bersaudara. Perang yang sebenarnya adalah antara kebenaran dan kekurangan kebijakanmu. Yaitu antara kebenaran dan dusta. Engkau dan aku sedang menyaksikan pertempuran itu. Engkau adalah saudaraku. Jika aku menyakitimu dalam keadaan seperti ini, maka aku harus mempertanggungjawabkannya pada hari kiamat. Allah akan mempertanyakan hal ini kepadaku."
"Inikah cara Islam?" Orang itu bertanya.
"Ya," jawab 'Ali, "Ini adalah firman Allah, yang Mahakuasa, dan Sang Unik."
Dengan segera, orang itu bersujud di kaki 'Ali dan memohon, "Ajarkan aku syahadat."
Dan 'Ali pun mengajarkannya, "Tiada tuhan melainkan Allah. Tiada yang ada selain Engkau, ya Allah."
Hal yang sama terjadi pada pertempuran berikutnya. 'Ali menjatuhkan lawannya, meletakkan kakinya di atas dada orang itu dan menempelkan pedangnya ke leher orang itu. Tetapi sekali lagi dia tidak membunuh orang itu.
"Mengapa kamu tidak membunuh aku?" Orang itu berteriak dengan marah. "Aku adalah musuhmu. Mengapa kamu hanya berdiri saja?" Dan dia meludahi muka 'Ali.
Mulanya 'Ali menjadi marah, tetapi kemudian dia mengangkat kakinya dari dada orang itu dan menarik pedangnya. "Aku bukan musuhmu", Ali menjawab.
"Musuh yang sebenarnya adalah sifat-sifat buruk yang ada dalam diri kita. Engkau adalah saudaraku, tetapi engkau meludahi mukaku. Ketika engkau meludahi aku, aku menjadi marah dan keangkuhan datang kepadaku. Jika aku membunuhmu dalam keadaan seperti itu, maka aku akan menjadi seorang yang berdosa, seorang pembunuh. Aku akan menjadi seperti semua orang yang kulawan. Perbuatan buruk itu akan terekam atas namaku. Itulah sebabnya aku tidak membunuhmu."
"Kalau begitu tidak ada pertempuran antara kau dan aku?" orang itu bertanya.
"Tidak. Pertempuran adalah antara kearifan dan kesombongan. Antara kebenaran dan kepalsuan". 'Ali menjelaskan kepadanya. "Meskipun engkau telah meludahiku, dan mendesakku untuk membunuhmu, aku tak boleh."
"Dari mana datangnya ketentuan semacam itu?"
"Itulah ketentuan Allah. Itulah Islam."
Dengan segera orang itu bersimpuh di kaki 'Ali dan dia juga minta diajari dua kalimat syahadat.
Wassalam,
sumber : milis daarut tauhid at yahoo dot com
Minggu, 22 Februari 2009
MAKNA SYAHADAT
Ba'da salam, marilah kita senantiasa panjatkan puji sykur kehadirat Allah s.w.t yang telah melimpahkan rahmad dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjunga Nabi besar Muhammad s.a.w, keluarga, sahabat, tabi'it tabi'in dan para pengikutnya yang istiqomah.
Bapak/ibu/saudara sekalian, pada kesempatan ini saya mencoba menerangkan tentang makna syahadat. Dalam pembahasannya nanti akan saya uraikan tentang;(1) Pentingnya syahadat dalam kehidupan muslim; (2) Bahwa syahadat merupakan gerbang pertama seseorang untuk masuk agama islam; (3) Bahwa dua kalimat syahadat adalah inti sari dari ajaran islam; (4) Bahwa syahadat merupakan konsep dasar reformasi total dalam kehidupan ummat.
Mari kita simak uraian berikut dengan seksama, baca dengan hati bersih, pikiran jernih maka anda akan mudah dalam memahami isi dari materi ini.
Bahwa pentingnya syahadatain sudah dijelaskan Allah s.w.t dalam (QS.2:143):
"Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) 'Umat pertengahan' agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu..."
Dari ayat di atas sudah jelas bahwa syahadat yang kita ucapkan sangat penting bagi kita dan bagi Rasul. Hal demikian dimaksudkan agar Allah mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang tidak mengikuti Rasul. Ajaran yang diturunkan Allah kepada Rasul adalah agama Islam. Ibarat sebuah bangunan, syahadat adalah pintu masuk ke dalam islam. Dan firman Allah (QS. 7 : 172)
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang)anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), 'Bukankan Aku ini Tuhanmu?' maka mereka menjawab, 'Betul' (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat nanti tidak mengatakan 'Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.'
Dalam ayat lain Allah berfirman:
"Maka ketahuilah, bahwa tidak ada Tuhan (yang patut disembah) selain Allah, dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu."
Ayat diatas sudah cukup jelas bahwa manusia wajib mengakui bahwa tidak ada Tuhan (yang patut disembah) selain Allah. Maka dari itu jika ada manusia yang menyembah selain Allah disebut musyrik. Jika kita tidak segera kembali ke jalan Allah maka kita akan terjerumus ke dalam api neraka. Maka dari itu segeralah bertaubat dan mohon ampun kepada Allah s.w.t.
Syahadat sebagai inti ajaran Islam. Inti sari adalah isi pokok dari sesuatu, jadi inti sari ajaran Islam berarti isi pokok dari ajaran Islam. Lalu apa isi pokok ajaran Islam? Mari kita lihat firman Allah dalam (QS.21:25)
"Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku."
Bapak/Ibu/Saudara sekalian, sekali lagi ayat di atas menerangkan bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah. Hal ini menjunjukkkan sebuah kemantapan hati untuk mengakui ke-Esa-an Allah. Makna lain bisa disebutkan sebuah ketauhidan. Kemantapan kita dalam beribadah kepada Allah, bahwa dunia yang diciptakan ini, bumi ini, matahari, bintang-bintang, bulan, dan lain-lain adalah Allah yang menciptakan. Dia-lah yang berhak kita sembah, kita mohon pertolongan, kita puji, Dia-lah yang berhak kita cintai.
Selanjutnya mari kita lihat firman Allah dalam (QS.45:18)
"Kemudian Kami jadikan engkau (Muhammad) mengikuti syariat itu) dan janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang yang tidak mengetahui"
Ayat di atas menjelaskan kepada kita agar mengikuti apa yang telah disyariatkan Allah yang telah diwahyukan kepada Rasul dan jangan mengikuti keinginan orang-orang yang tidak mengetahui sesuatu.
Selanjutnya akan kita jelaskan tentang konsep dasar reformasi total. Untuk merubah, mengganti pola pikir, sikap, dan perilaku memang tidak mudah. Perubahan yang diharapkan adalah perubahan dari kejahiliyahan menuju jalan lurus dan cahaya terang dari Allah s.w.t
Mengapa perlu ada reformasi? hal ini karena manusia telah banyak melakukan kesyirikan karena kebodohan mereka. Untuk bisa merubahnya, kita yang sudah diberi rahmad dan hidayah oleh Allah wajib mempelopori perubahan tersebut. Kita harus berusaha merubahnya. Seperti firman Allah (QS.13:11)
"...Sesunggunya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri...."
Bapak/Ibu/saudara sekalian, semua sudah jelas bahwa apabila kita menginginkan sebuah perubahan maka kita sendiri yang harus berusaha merubahnya, soal hasil Allah yang akan menentukan. Contoh: Kita ingin ada perubahan dalam keuangan kita, maka kita harus bekerja keras untuk memperoleh uang. Karena uang tidak serta merta jatuh dari langit begitu saja; untuk merubah keimanan suatu kaum/golongan/kelompok kita harus sedikit demi sedikit memberi penjelasan, memberi perubahan pola pikir, dan keyakinan bahwa Allah yang berhak kita sembah. Bukan batu, pohon besar, atau yang lainnya.
Selanjutnya setelah Rasul menerima wahyu dari Allah kemudian diwajibkan untuk menyampaikannya (berda'wah) kepada masyarakat jahilliyah. Bahwa Allah itu satu, Allah tempat meminta segala sesuatu, Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan; dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia. (QS. Al-Ikhlas:1-4).
Demikian sedikit artikel tentang makna syahadat. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Menjadi pencerahan bagi kita dan dapat menambah iman dan taqwa kepada Allah s.w.t amin.
Apabila ada salah itu semua dari kebodohan saya sendiri dan apabila ada benarnya itu semua dari Allah s.w.t
Jazakumullah Khoiron Katsiron
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Sumber:
1. Al-Qur'anul Karim, Terjemah Depag RI
2. Materi Tarbiyah.Ummu Yasmin.Media Insani Press.
Kamis, 19 Februari 2009
Mencari Rizki yang Halal
Mencari Rizki yang Halal
Assalamu’alaikum wr.wb
Pertama-tama tak lupa marilah senantiasa memanjatkan puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah melimpahkan rahmad dan hidayahnya kepada kita semua. Dengan demikian kita masih dapat beraktifitas dengan baik. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad s.a.w, serta keluarga, shahabat, tabi’it tabi’in dan pengikutnya yang selalu istiqomah.
Bapak/ibu/saudara sekalian, pada kesempatan ini saya sedikit akan memberikan tausiyah tentang mencari rizki yang halal. Manusia di bumi dijadikan sebagai kholifah (pemimpin) untuk mengelola bumi dan memanfaatkannya dengan baik sebagai ladang bekal mencari rizki di dunia dan ladang amal untuk kehidupan di akhirat. Selama kita hidup di bumi, kita wajib beribadah dan bekerja mencari nafkah untuk menghidupi dirinya, keluarganya maupun orang lain yang membutuhkan.
Akhir-akhir ini dunia sedang mengalami krisis global, dampaknya mengenai masyarakat dunia. Khususnya masyarakat
Dengan adanya krisis global, banyak pabrik yang mulai gulung tikar, akhirnya terjadi pengurangan karyawan yang sering kita dengar dengan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Bagi pimpinan perusahaan yang sedang mengalami bangkrut juga harus bersabar dan jangan menyerah tetaplah berusaha, kreatif untuk mencari jalan agar perusahaannya bias bangkit kembali. Bagi karyawan yang terkena PHK juga jangan putus asa, tetaplah berusaha putar otak menggali kreatifitas bagaimana caranya agar bisa mendapat penghasilan. Misalnya, dengan usaha kecil menengah. Sebuah usaha yang dijalankan dengan anggota dari keluarganya sendiri. Bisa dengan gaduh kambing, gaduh sapi, ternak ayam, ternak kelinci, dll. Insya Allah sedikit demi sedikit akan berkembang.
Kita sebagai umat Islam hendaknya mencari rizki dengan cara yang baik. Seperti dalam Hadits riwayat Imam Bukhori dan Muslim :
“Wahai sekalian manusia! Tawakallah kamu sekalian kepada Allah! Dan carilah rizki dengan cara yang baik! Karena sesungguhnya seseorang tak akan mati sebelum hak rizkinya penuh, meskipun terlambat. Maka tawakkallah kepada Allah! Dan carilah rizki dengan cara yang baik. Ambillah yang halal dan tinggallah yang haram.”
Memang pada jaman sekarang tidak mudah apa yang kita dengar dari hadits di atas, namun kita wajib berusaha dengan sungguh-sungguh. Akhir-akhir ini banyak para advertiser dalam mencari rizki melalui internet, mereka membuat website-website yang isinya mengundang maksiat. Sebagai contoh, website yang isinya gambar pornografi, video porno, dll. Memang dari website tersebut mereka memperoleh imbalan atau pendapatan yang banyak, namun hasil mereka termasuk tidak halal. Ibarat pegagang cara menjual mereka benar, maksudnya seperti penjual pada umumnya namun yang mereka jual adalah baranga haram. Dengan demikian hasil mereka sudah jelas haram.
Namun ada juga saudara kita yang membuat website yang isinya artikel tentang keislaman, sejarah nabi, sejarah shahabat, dll. Kemudian ada juga yang website tentang ilmu pendidikan yang dibutuhkan oleh para pelajar dan mahasiswa. Dengan demikian apabila mereka memperoleh rizki dari website tersebut Insya Allah hasilnya halal. Memang dunia ini serba manis dan menyenangkan. Seperti dikatakan dalam hadits riwayat Bukhori dan Muslim :
“Sesungguhnya dunia itu serba manis dan menyenangkan. Dan sesungguhnya Allah s.w.t sudah menjadikan kamu semua untuk mengurusnya. Tinggallah nanti Allah akan melihat apa yang hendak kamu kerjakan. Maka hati-hatilah kamu akan tipu daya dunia dan tipu muslihat wanita.”
Kita sebagai manusia, khususnya umat Islam wajib saling mengingatkan. Memang manusia tempat salah, lupa dan dosa apabila ada yang salah kita wajib mengingatkan. Marilah berlomba-lomba mengajak kebaikan.
Bagi anda yang belum mempunyai pekerjaan, jangan putus asa. Teruslah berusaha dan diiringi dengan do’a. Bagi anda yang sudah mempunyai pekerjaan yang halal, jangan lupa untuk bersyukur dan nafkahkanlah sebagian rizki anda kepada orang yang membutuhkan.
Demikian sedikit tausiyah yang bisa saya sampaikan tentang mencari rizki yang halal. Semoga bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah iman dan taqwa kita kepada Allah s.w.t. sekian terima kasih.
Jazakumullah khoiron katsiron.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Sumber: HR.Imam Bukhori & Muslim
Senin, 26 Januari 2009
Motivasi Belajar
Motivasi Diri
Assalamu'alaikum wr.wb.
- Sdaffer, belajar merupakan perubahan tingkah laku yang relatif menetap, sebagai hasil pengalaman-pengalaman atau praktik.
- Whittaker, belajar adalah proses tingkah laku yang ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
- Kimble, belajar adalah perubahan relatif permanen dalam potensi bertindak, yang berlangsung sebagai akibat adanya latihan yang diperkuat.
- Winkel, belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.
Kesimpulannya, bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru sebagai pengalaman individu itu sendiri.
Stimulus motivasi belajar
Terdapat 2 faktor yang membuat seseorang dapat termotivasi untuk belajar, yaitu:- Pertama, motivasi belajar berasal dari faktor internal. Motivasi ini terbentuk karena kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan.
- Kedua, motivasi belajar dari faktor eksternal, yaitu dapat berupa rangsangan dari orang lain, atau lingkungan sekitarnya yang dapat memengaruhi psikologis orang yang bersangkutan.
Tips-tips meningkatkan motivasi belajar
Motivasi belajar tidak akan terbentuk apabila orang tersebut tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu, agar diri kita atau siapa pun juga yang menginginkan semangat untuk belajar dapat termotivasi.ada beberapa tips untuk meningkatkan motivasi belajar, yaitu:
- Bergaullah dengan orang-orang yang senang belajar
Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan orang yang berprestasi, akan membuat kita menjadi gemar belajar. Selain itu, coba cari teman yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar.
Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang mendapat beasiswa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah presrasi. Nabi Muhammad pernah mengatakan "Apabila sebuah urusan dikerjakan bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya". Artinya dalam sebuah urusan atau pekerjaan sebaiknya kita serahkan kepada ahlinya. Apabila kita tidak tahu maka bertanyalah kepada ahlinya (yang lebih tahu).
- Belajar apapun
Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita bisa belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.
- Belajar dari internet
Memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang senang belajar. Salah satunya dapat untuk bertukar pendapat, pikiran, dan memotivasi diri. - Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif
Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalahnya banyak. Kita akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan orang-orang atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya..
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Hanafi