Negara Indonesia dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, Idul Fitri dikenal sebagai Hari Raya Idul Fitri lebih seringnya disebut Lebaran (secara informal). Lebaran adalah hari libur nasional paling penting di Indonesia, berlangsung hingga dua minggu, dengan tanggal pastinya ditentukan sesuai dengan pengamatan posisi bulan. Untuk Hari Raya Idul Fitri biasanya hari libur resmi selama 2 atau 3 hari, 2-3 hari lagi hari libur yang diberikan perusahaan, dan sekitar 5 hari cuti bersama.
Petugas Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, akan melakukan pengamatan bulan atau rukyat di kawasan wisata Tapak Paderi untuk menetapkan 1 Syawal 1432 Hijriah.
"Kami akan melakukan pengamatan posisi bulan atau rukyat di kawasan wisata Tapak Paderi pada 29 Agustus 2011 untuk menetapkan 1 Syawal 1432 Hijriah," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Taufiqurrahman di Bengkulu, Selasa (23/8).
Ia mengatakan, kawasan wisata Tapak Paderi dipilih sebagai lokasi pengamatan bulan karena lokasi itu memiliki ketinggian di atas tujuh meter dari permukaan laut sehingga bisa memandang ke arah matahari terbenam.
"Pengamatan bulan akan dilakukan mulai 17.30 WIB hingga 18.30 WIB dengan menggunakan dua unit teropong khusus. Sekitar 30 tokoh agama Islam akan diundang untuk mengamati bulan sebagai dasar penetapan 1 Syawal 1432 Hijriah," katanya.
Bagi undangan yang berhasil melihat bulan maka yang bersangkutan akan diambil sumpah oleh Ketua Pengadilan Agama Provinsi Bengkulu dan kemudian dilaporkan kepada Kementerian Agama Republik Indonesia di Jakarta sebagai dasar penetapan 1 Syawal 1432 Hijriah.
Terkait keputusan Muhammadiyah yang menetapkan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 Hijriah pada 30 Agustus 2011 menurutnya patut dihormati dan tidak perlu diperdebatkan.
Dalam Islam, ada dua cara menentukan 1 Syawal yakni dengan hisab atau perhitungan jalannya bulan serta dengan rukyat yang berdasarkan pengamatan hilal secara langsung.
"Kemungkinan terjadinya perbedaan sangat besar tapi kami tetap pada keputusan pemerintah dan setiap Kanwil memang diperintahkan untuk melihat bulan atau rukyat," katanya.
Kemungkinan masyarakat Desa Jelobo, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten juga mengalami perbedaan dalam pelaksanaan Sholat Idul Fitri. Hal ini terjadi karena ada masyarakat dari organisasi Muhammadiyah dan ada juga sebagian kecil dari NU.
Pengurus Muhammadiyah memang sudah memutuskan untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri pada Hari Selasa, 30 Agustus 2011 mendatang. Namun dari ormas lain belum memutuskan kapan jatuhnya 1 Syawal 1432 H karena menggunakan Hilal Global dan lokal. Jika saat melakukan Hilal global pada tanggal 29 Agustus 2011 dan diputuskan sudah terlihat, maka 1 Syawal jatuh pada hari selasa, 30 Agustus 2011 (sama dengan muhammadiyah). Namun jika pada tanggal 29 Agustus 2011 belum terlihat, maka puasa akan digenapkan 30 hari dan 1 syawal jatuh pada Hari rabu, 31 Agustus 2011.
Forum Komunikasi Antar Masjid (FORKAM) se-Jelobo memberikan amanah kepada Masjid At-Taqwa Candirejo, Jelobo, Wonosari, Klaten sebagai Panitia Sholat Idul Fitri 1432 H karena memang tahun ini adalah gilirannya. Sehubungan dengan kemungkinan akan adanya perbedaan penentuan 1 Syawal 1432 H maka panitia Hari Raya Sholat Idul Fitri 1432 H Desa Jelobo, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten menyiapkan tempat dan perlengkapan Sholat Id pada hari selasa dan rabu (30-31 Agustus 2011).
Panitia menyiapkan 3 Imam dan Khotib sebagai antisipasi jika ada perbedaan 1 syawal 1432 H, Untuk Imam dan Khotib yang sudah pasti hari selasa direncanakan Bapak Badarudin, Bc.Hk. Kemudian Imam dan Khotib hari rabu juga akan disiapkan.
Demikian sedikit informasi tentang kapan waktu Hari Raya Idul Fitri 1432 H. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar